Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia Grup A : Qatar Bantai Korea Selatan, Suriah menjadi ancaman serius Tiongkok
Judibola 14/06/2017 0 COMMENTSKualifikasi Piala Dunia Zona Asia Grup A : Qatar Bantai Korea Selatan, Suriah menjadi ancaman serius Tiongkok
Korsel secara mengejutkan menyerah di tangan Qatar, sementara Suriah terus mempertahankan mimpi tampil di Piala Dunia untuk pertama kalinya.
Peluang Tiongkok untuk lolos ke Piala Dunia tahun depan secar otomatis nyaris tertutup setelah ditahan imbang Suriah.
Marcello Lippi: Kesuksesan Tiongkok Bukan Sekadar Lolos Piala Dunia
Qatar mencoba menjaga peluang mendapatkan satu tempat di Piala Dunia Rusia tahun depan setelah Hassan Al Haydos menginspirasi timnya menyabet kemenangan 3-2 atas Korea Selatan di Doha.
Al Haydos membawa tuan rumah unggul di menit ke-25 via tendangan penalti melengkung, sebelum menembus pertahanan Korsel untuk memberikan umpan kepada Akram Afif yang menggandakan keunggulan, enam menit babak kedua dimulai.
Sung-Yeung Ki dan Hee-Chan Hwang lalu membobol gawang lawan dalam kurun delapan menit untuk menyeimbangkan kedudukan, namun Qatar akhirnya memastikan tiga poin setelah Al Haydos menceploskan bola ke gawang, 16 menit sebelum laga bubar untuk menjaga kans timnya ke Piala Dunia tetap hidup, setidaknya hingga satu putaran kualifikasi lagi.
Kemenangan ini menempatkan Qatar di atas Tiongkok dan kini di urutan kelima klasemen Grup A, lima poin di belakang Uzbekistan di posisi tiga dengan sisa dua pertandingan.
Sementara itu di laga lainnya, Tiongkok gagal membawa pulang tiga poin menyusul tendangan bebas Ahmad Al Salih di masa injury time yang membuat Suriah menyamakan kedudukan 2-2.
Kini, harapan skuat Marcello Lippi untuk lolos ke Rusia tahun depan menipin, karena Tiongkok enam poin di belakang Uzbekistan dengan hanya sisa dua pertandingan.
Mahmoud Al Mawas membawa Suriah unggul di menit ke-12. Namun penalti Gao Lin di menit ke-68 berhasil menyamakan kedudukan, dan Tiongkok berbalik di depan via tendangan voli Wu Xi.
Harapan Tiongkok meraih kemenangan buyar setelah Al Salih melepaskan tendangan bebas yang gagal dihalau pagar betis sehingga melewati penjagaan Zheng Cheng. Hasil ini mempertahankan Suriah di posisi keempat, sekaligus menjaga kans mereka untuk tampil pertama kami di Piala Dunia.
Marcello Lippi menyatakan tak akan memiliki masalah apabila Tiongkok gagal mewujudkan ambisi besar mereka untuk tampil di putaran final Piala Dunia 2018 di Rusia.
Kans Negeri Tirai Bambu untuk tampil kedua kalinya di babak utama Piala Dunia kian menipis setelah hanya meraih hasil imbang 2-2 saat menghadapi Suriah di Malaysia dalam lanjutan kualifikasi zona Asia.
Kegagalan meraih kemenangan membuat Tiongkok tertahan di dasar klasemen Grup A dengan torehan enam poin dan sudah dipastikan tak bisa meraih salah satu dari empat jatah otomatis Asia. Satu-satunya peluang terakhir bagi mereka adalah melalui babak play-off.
“Sejak saya mengambil alih tim pada Oktober lalu, fokus kami adalah meningkatkan performa Tiongkok,” jelas Lippi sebelum pertandingan berlangsung seperti dilansir ESPN.
“Tim hanya mendapatkan satu poin dari empat laga pertama dan sudah sangat jauh dari Piala Dunia. Tapi kami tidak menyerah dan selalu bekerja keras untuk meningkatkan kualitas.”
Pelatih yang sukses menjuarai Piala Dunia 2006 bersama Italia tersebut menambahkan bahwa dirinya didatangkan untuk meningkatkan level permainan Tiongkok dan bukan sekadar lolos menuju Rusia tahun depan.
“Saya menerima pekerjaan ini dengan keyakinan kuat dan gairah besar, dengan tujuan meningkatkan kualitas tim,” lanjutnya. “Mungkin bagi sebagian orang akan melihat gagal lolos ke Piala Dunia sebagai suatu kegagalan, tapi saya tak sependapat.”
“Di awal saya masuk hanya ada satu poin dan situasinya benar-benar sulit. Tentus saja, saya akan melakukan segalanya demi mengubah situasi namun jika tak bisa maka sebaiknya kita semua menantikan hasil perkembangan dari sepakbola Tiongkok.”
Kendati merupakan salah satu tim papan atas Asia, Tiongkok baru sekali berpartisipasi di babak utama Piala Dunia yakni tepatnya pada edisi 2002 lalu yang digelar di Jepang dan Korea Selatan.